NAMA : AHMAD ZAKKI MUBAROK
NPM : 39110926
KELAS : 1DB20
DOSEN : M.HERNAMA
NPM : 39110926
KELAS : 1DB20
DOSEN : M.HERNAMA
TUGAS SOFTSKILL
TEMA: BUDAYA ORGANISASI
ORGANISASI SOSIAL DAN KEBUDAYAAN KELOMPOK
PENDAHULAN
1. Latar Belakang Permasalahan
Menurut Herakleitos, seorang filsuf yang berasal dari Yunani, ruang dan
waktu adalah bingkai, di dalamnya seluruh realitas kehidupan kita hadapi.
Kita tidak bisa mengerti benda-benda nyata apapun tanpa meletakkannya
pada bingkai ruang waktu (Cassirer, 1987: 63).
Lingkungan kita terbatas dan ruang itu ternyata penuh dengan hal-hal
abstrak dan konkret yang ditemui dan dialami oleh manusia. Disamping hal
tersebut, ada juga unsur dan wujud yang diwarisi serta dipelajari dari nenek
moyang. Peradaban selalu dinamis dan mudah bereaksi terhadap kegiatan
yang ada di lingkungan pada waktu tertentu. Kelompok manusia atau
masyarakat dan individu pribadi menginterpretasikan suatu peristiwa berbeda
dengan kelompok atau individu yang berlatar belakang lain atau yang berpola
pikir berbeda. Maksudnya, kita hidup dalam suatu lingkungan yang
membentuk sikap individu, kebudayaan masyarakat, dan lingkungan alam.
Pada saat seseorang lahir di dunia, dia memiliki kesempatan memilih
ribuan jalan kehidupan. Namun pada akhirnya dia hanya bisa memilih satu
jalan hidup saja. Pengalaman hidup manusia adalah sumber utama dalam 2
filsafat manusia. Menurut Comte, filsuf modern: “Kondisi-kondisi sosial
ternyata memodifikasi bekerjanya hukum-hukum fisiologis, maka fisika
sosial harus menyelenggarakan observasi-observasinya sendiri” (Cassirer,
1987: 100).
Di Indonesia terdapat tigaratus lebih kelompok suku bangsa yang sifat
hidupnya berbeda cukup signifikan dari kelompok lain. Disamping hal itu
mereka mempunyai identitas yang berbeda dan menggunakan lebih dari dua
ratus bahasa khas. Namun demikian menurut postulasi ahli bahasa Robert
Blust, sebagian besar bahasa di Indonesia termasuk rumpun bahasa MelayuPolinesia.
Kira-kira duaratus sepuluh juta penduduk Indonesia tersebar di lebih dari
empat belas ribu pulau dan kira-kira 1,5 persen jumlah penduduknya hidup
dengan cara tradisional. Aktivitas memenuhi kebutuhan hidup atau hiburan
jauh berbeda dengan kelompok manusia lain.
Masyarakat Indonesia menganut bermacam-macam agama dan sejumlah
besar kepercayaan tradisional yang dapat ditemui di daerah yang terpencil.
Kepercayaan-kepercayaan tradisional sering diakulturasikan dengan ajaran
agama Islam, Hindu atau Kristen. Juga ada jumlah penganut agama yang
memasukkan unsur-unsur kepercayaan nenek moyang. Misalnya di Jawa
unsur-unsur Hindu dan animisme masuk agama Kristen dan Islam.
Kelihatannya dengan akulturasi tersebut, agama dengan unsur-unsur
kepercayaan tradisional, memyebabkan kemunculan kosmos baru. 3
Sumatera merupakan pulau yang memiliki sejumlah suku-suku besar
yang mempunyai ciri khas tradisional. Suku yang terkenal adalah Aceh,
Batak, Minangkabau dan Melayu. Juga adalah sejumlah suku-suku minoritas
di Sumatera sebelah timur di kawasan hutan luas diantara sungai-sungai
besar, maupun rawa-rawa pantai dan pulau-pulau lepas pantai. Kebanyakan
suku minoritas di propinsi Jambi dan sekitarnya dikenal dengan nama umum
orang Kubu yang benar-benar memiliki tradisi sendiri. Di kawasan pantai
terdapat orang Akit, orang Utan dan orang Kuala atau Duano. Di pulau-pulau
lepas pantai terdapat orang Laut dan orang Darat dari kepulauan Riau dan
Linga. Ada orang Sekak di pesisir kepulauan Bangka dan Belitung dan orang
Lom disebelah utara pulau Bangka.
B.pembahasaan
Di daerah propinsi Jambi, ahli ilmu arkeologi menemukan beberapa
tempat benda-benda flakes yang membuktikan bahwa sekitar 4000 Sebelum
Masehi (SM) pada zaman Mesolithicum didiami manusia. Kemudian,
menurut hipotesis menjelang akhir zaman Neolithicum perantau baru datang
dari dataran Asia yang membawa kebudayaan batu besar atau era
Megalithicum. Buktinya terdapat dalam benda Kisten Stenen diteliti oleh Bot
sekitar daerah Bangko. Dari zaman Perunggu ditemui benda-benda seperti
sebuah bejana dan sebuah guci, yang berisi perhiasan kalung.
Menurut Kern dan Sarasin yang melakukan penelitian mengenai
bahasa-bahasa di Asia Tenggara, yang hipotesisnya juga diperkuat oleh
banyak ahli lain, mengumumkan bahwa orang Melayu datang dari benua
Asia setidak-tidaknya dalam dua gelombang besar, yang berasal dari
propinsi Yunan, kawasan Tiongkok Selatan. Para perantau memasuki
Indonesia kira-kira pada tahun 4000 dan kira-kira 2500 SM (Idris, 2001: 27).
Manusia gelombang pertama yang mendarat di kepulauan Indonesia,
dikenal sebagai Melayu Tua atau Proto Melayu, yang memiliki peradaban
sangat sederhana.
Gelombang kedua yang mungkin berasal dari daerah Dongson,
sebelah utara Vietnam membawa teknologi dan ketrampilan yang lebih 30
canggih dibandingkan gelombang pertama. Karena tingginya ilmu kelompok
gelombang kedua, dengan cepat Melayu Tua ditelan oleh kebudayaan
perantau baru dan melahirkan ras Duetron-Melayu.
Ada juga hipotesis lain dari beberapa ahli sejarah yang menyatakan
bahwa mereka tidak menemukan bukti kuat adanya persamaan ciri budaya
dan linguistik di Yunan dengan kelompok rumpun etnik Melayu di Champa,
Vietnam. Akan tetapi, terdapat persamaan aspek budaya dan linguistik
Melayu dengan pribumi Melayu di Taiwan, pulau Paskah, Hawaii dan
Selandia Baru.
Hipotesis migrasi lain yang dinyatakan Bellwood dalam bukunya
yang diterbitkan pada tahun 1985, menjelaskan bahwa mungkin orang
Melayu masuk Indonesia melalui Taiwan dan Filipina dan setelah itu
menyebar ke Indonesia melalui semenanjung Malaysia ke Asia Tenggara
dalam dua gelombang.
C.penutup
1. Kesimpulan
Di propinsi Jambi terdapat suku-suku yang belum berakulturasi
dengan masyarakat pasca tradisional. Mereka dikenal dengan nama umum
suku Kubu, dewasa ini namanya memiliki konotasi yang kurang baik. Di
propinsi Jambi terdapat beberapa suku Kubu yang masing-masing
memiliki mitos sejarah dan budaya yang berbeda. Walaupun mereka
diklasifikasikan sebagai hunters and gatherers, lokasi dan lingkungannya
berbeda. Mereka tinggal berpindah-pindah dari rawa dekat laut, dataran
sampai kaki pegunungan dan pegunungan di propinsi Jambi. Mereka
memakai pola hidup dan mata pencaharian untuk memenuhi
kebutuhannya. Kebudayaan mereka selalu dipengaruhi oleh perubahan
pola pikir individu dan input perubahan dari luar, artinya budaya orang
asing. Ada beberapa mitos serta sejarah tertulis mengenai asal usul orang
Rimba termasuk orang Kubu. Sejarah tertulis pertama ditulis oleh orang
Tiongkok, mereka berkunjung ke Sumatera bagian tengah dengan alasan
belajar bahasa Sansekerta atau berniaga. Mereka membeli atau tukar
barang di hilir sungai. Orang Tiongkok dan orang Barat mengangkut
kapalnya dengan barang seperti, menyan, beberapa jenis getah, obat alami
dan lain yang diperoleh dari hutan dan pegunungan. Di hulu sungai banyak
pecahan porselin ditemukan yang berasal dari Tiongkok
D.daftar pustaka:
Andaya, L. Y. 2001, The search for the 'origins' of melayu in Journal of
Southeast Asian Studies, Oct p315 Singapore University Press,
Singapore
Andaya, W. A. 1993, To live as Brothers, University of Hawaii, Honolulu
Andree, K. (ed.) 1874, Das Welt der Orang Kubus auf Sumatra, Globus,
Zeitschrift fur Länder und Völkerkunde, Friedrich Bieweg und Zohn,
Braunschweig
Ahimsa-Putra, H S. 2001, Lévi-Strauss, mitos dan karya sastra, Galang Press,
Yogyakarta
Alasuutari, P. 1996, Researching Culture, qualitative method and cultural
studies, Sage, London
Cassirer, C. 1987, Manusia dan Kebudayaan: Sebuah esei tentang manusia,
PT Gramedia, Jakarta
Damsté, H. T. 1901, Een Maleische Legende Omtrent De Afstammeling Der
Vorsten Van Djambi En De Geschiedenis Der Oerang Koeboe –
tijdschrift voor het Binnenlandsch Bestuur twintigste deel nos 1-6
Kolff dan Co, Batavia
Djoewisno, MS 1988, Portret Kehidupan Masyarakat Badui, SAS, Jakarata
Dongen v. 1910, De Koeboes In De Onderafdeling Koeboestreken Der
Residentie Palembang, article in Bijdrage tot de Taal -, Land-, en
Volkenkunde (63:191-335)
Dove M. 1997, Manusia dan Alang-Alang di Indonesia, Gadja Mada
University Press, Yogyakarta
Lee R, - R Lee and De Vore (eds) 1968, Man the Hunter, article What hunters
do for a living, or, how to make out on scarce resources, Aldine,
Chicago
Spence H, -Etzioni-Halevy E dan Etzioni A (eds)- --, Social Change, article
in The Evolution of Societies, Basic Books, New York
Smelser, N., -Etzioni-Halevy E dan Etzioni A (eds)- --, Social Change,
article in Towards a Theory of Modernization, Basic Books, New
York

